Kamis, 30 Mei 2013

Puisi Kecilku



Puisi Kecil Buat Ibu

Ibu...
Aku tak bisa hadir disini
Tanpamu...
Engkau bersusah payah mengandungku
Membawaku saat engkau,
Suka dan duka...
Engkau beri aku percikan kasih sayang...
Bagaikan selembut kapas,
Yang terbang beralun bianglala
Yang indah...
Aku hanya dapat bergerak
Ditempat dimana gelap dan gulita
Tetapi tempat itu surga
Bagiku saat aku akan tiba...
Terlahir di bumi pertiwi...
Besar pengorbananmu
Dengan  mengoyak kain sutra
Untuk kelahiranku...
Saat itu aku terlahir ke pertiwi
Suara tangisan yang terniang
Dengan keras...
Engkau tersenyum melihat Aku...
Walapun sakitnya engkau derita
Ibu...
Terimakasih...
Aku datang karena engkau
Tiada engkau...
Aku tiada disini...
Sebagai insan hati sucimu
Ibu...

Teman kecilku

Dia adalah seorang wanita
Senyumannya begitu manis
Pipinya  yang berwarna merah
Aku termenung melihatnya
Saat itu aku masih lugu
                                       
Tiada teman disebelah bangkuku
Hanya sebuah buku
Bertuliskan Taman kanak-kanak
Yang tadinya
Hanya bangku berharumkan cendana
Kini menjadi sebuah ceritaku
Berdua dengan wanita itu...

Aku...                                            
Hanyalah seorang anak TK
Tetapi saat ia menghampiriku
Secarik kertas itu
Bisa aku sulap
Dan aku hiasi
Dengan sepenuh hatiku
                                       
Bersama ia yang pipinya
Berwarna merah...
Tentangku...
Tentangmu...
Mengubah hariku dengan
Warna-warni Kupu-kupu
Dan senyuman kebersamaanku
Wahai kawan kecilku...


Guruku

Sang surya mulai terbit
Disebelah timur...
Ia sudah hadir dahulu...
Berdiri di depan...
Pintu gerbang yang tak elok lagi...
Berwarna merah buram...
                             
Engkau bagaikan lilin kecil
Yang mengorbankan api-api
Jiwamu untuk ku...
Engkau bagaikan lilin
Yang tak pernah lelah memancarkan
Sinar sucinya...

Dari pagi hingga siang
Kau tuntun aku dijalan surgamu
Kau ajari aku hingga aku mengenal
Angka-angka...
Dan Huruf ABC
                                       
Saat aku terjatuh kau bantu aku
Untuk terbangun...
Kau obati lukaku
Walau keringatmu menetes
Kau bimbing aku terus
Hingga aku menjadi lilin-lilin kecil
Disampingmu...
Untuk mengobarkan cahaya yang terang benderang
Hingga ku menjadi seorang berguna
Bagi Nusa dan Bangsa.



























Alat-alat Musik Nusantara



Pendahuluan
Symphoni Nusantara
"Pada mulanya adalah sunyi, lalu tercipta bunyi. Benda benda dan partikel saling beradu membentuk persenyawaan hingga tercipta harmoni dari suara dan nada yang saling berkelindan. Dalam buaian harmoni itulah kita saling mengenal dan mengekalkan tanda hingga sebuah keajaiban bernama bahasa dan irama tersusun dan terus bergerak memperluas cakrawala yang kita huni. Demikianlah Indonesia disusun dari harmoni Nusantara yang terus berdialog dalam aransemen budaya hingga terbangun symphoni kebangsaan yang saat ini kita banggakan. Musik mengajarkan kita membangun symphoni dalam harmoni yang damai."

Itu adalah kutipan yang tertera di dinding Museum NTB. Kalimat indah itu dipajang di dinding Museum dalam rangka Pameran Alat Musik Tradisonal Nusantara yang berlangsung dari tanggal 15 - 30 September 2012.

Pameran ini merupakan event ke-3 yang digelar setelah di Museum Nasional Jakarta pada 2010, dan Museum Negeri Jambi pada 2011, yang menampilkan ratusan jenis alat musik dari 29 museum negeri di Indonesia. Pameran alat musik tradisional nusantara 2012 ini menekankan symphoni nusantara yang mengusung visi dialog budaya tanpa batas ruang etnisitas. Selain memamerkan alat musik tradisional, juga digelar diskusi permuseuman dan dunia pendidikan, pentas musik tradisional dan rapat penentuan tuan rumah pameran alat musik tradisional nusantara tahun berikutnya. Kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan keberagama alat musik nusantara secara lebih luas, sebagai bukti peradaban bangsa



Beberapa alat musik yang dipajang di Museum NTB pada pameran kali ini :


1.   Burdah/Gendang Oku

Burdah dimainkan sebagai pengiring lagu bernuansa Islam seperti barzanji saat acara keagamaan yang dapat dimainkan tunggal ataupun berkelompok (Koleksi Museum Balaputradewa Sumatera Selatan)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjGh39HqGoCPKuzA3HftIoGuX5yZCvpQgsz628igJHAA1RcpB6neouE4UVFYOVKR5_-CtR_L6Ycj3Jf1iE40bdTzvmnBL32sVkhwg_xpwQss1ADgwUpkBRyp8rwb6-5O2rIxn9En7kX_A/s1600/DSCN2782.JPG







2. Gendang Silat

            Berupa gendang berkepala ganda. Digunakan sebagai pengatur irama dalam mengiringi lagu, sebagai penentu dan pengubah gerak tari pada tari silat (Koleksi Museum Sang NIla Utama Riau)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ZAwHhiOdHyAA-JBhGPz91SkCouVnheg2xAnqMZ0ynEzBX312r60BN-jmT7CPBczHx8jXU4SrpDt9X-Ox4ooWILS27T-cJXVLqYdPK4qITZOnFZG4Nrhi4wRFmm0m2bq0HQAwiTNMl0M/s1600/DSCN2783.JPG










3.Gong

Dimainkan untuk mengiringi alat musik lain, terbuat dari bahan perunggu atau kuningan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX9pOAiwlh1AsbUs6mt64Pi1Ky0R3jyjzQ8PBN4vxG_hForRm3ry_bhDzihiLfr1o9MCm-TyFatifBLBr5oTxoDbopY37D9VBSs7XI789w5GIGrklyyX7Rxn3eF1H4SuDpnrK30Ra3a90/s320/DSCN2788.JPG

4. Geduk
Serupa dengan gendang yang pada bagian kedua sisinya ditutupi dengan membran dari kulit binatang dan diikat dengan tali rotan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdDfqLzbALgpU9bXVIM5JOSAEp2pPaz1HWh-Jqr3d6r3YfceWHxglG_a6s2WYfPNR2Iq-j_thUAhtE4cXO6N1HQJkvtZiAxnVO4hbCILp1tREesNrd0iseMkDp5af9S5x2SNrn3pb0VK4/s320/DSCN2789.JPG









5. Calung Bungbung
Awalnya merupakan permainan masyarakat pedesaan yang bertujuan untuk menghibur diri, dimainkan oleh remaja atau pria dewasa disela kesibukan mengolah sawah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAlh-jqGIDnC-zPtr1rKAk2lV5XJfdhnySeA8qeB_-qmA28_GaUgaU7BflmiIJw-j9a4OZKP49HbnV1vwazLKrlmOwsBW2ZEJn1wPq1MGH1slCZIy43Tbdaw7OoZIyzXTTtQACLcf9lgw/s320/DSCN2795.JPG

6. Sape
Alat musik petik dengan dua senar. Pada bagian puncak biasanya dihiasi dengan motif naga yang merupakan hewan mistik bagi masyarakat dayak. (Koleksi Museum Negeri Prov. Kalimantan Barat)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBiaXmtM8aSExdnyYR-41BPJRIeMbCqPKrxwcW18WibFTnKBHhxqvKGMCvqIA87oKzbUffzWPywqPmCChQJJhMY6gB2fFH14cX7vgY9R_7TOLpCSQD-qefQ66bVuZFVyspSzCwK3LzNdQ/s320/DSCN2693.JPG

7. Sampek
Alat musik petik yang memiliki tiga senar. Biasanya bagian puncak sampek dihias dengan ornamen kepala buring Enggang yaitu hewan sakral masyarakat Dayak Kenyah. (Koleksi Museum Mulawarman Kalimantan Timur)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDHQaEd2SGeF_9BKKIkgwxEn1ZrczPKzjCVXDcwpnDWqblVghTS3funOOg7o3muWCmaifZqBI-xBbiitse8pPag3eJi6iX_sbL_KHo0m9nekBPym22YiFNh_ry9n5-I7tUsuS2k5QTTzM/s320/DSCN2694.JPG


8. Amyen/Trompet (atas) dan Yi (dua bawah)

Amyen adalah alat musik tiup yang digunakan untuk mengiringi tarian dan memanggil serta memberi tanda bahaya saat perang. (Koleksi Museum Loka Budaya Uncen Papua). Sedangkan Yi digunakan untuk memanggil penduduk dan juga untuk mengiringi acara tari tarian (Koleksi Museum Negeri Provinsi Papua)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv3getHTxaKV01wztAfG6dtalkGTVC7dnEryS_FOzxAHOF3g5cVwTYTLi9PFP67UM4iZfE1wcuAhZoA_nd7W8o1iqN2Cc9AL8PWBR7iaYkYjkBJdt4rpBPcE_puhi2NC6omVv6MVqMKto/s320/DSCN2714.JPG










9. Kadire (kiri) dan Keledi (kanan)
Termasuk alat musik tiup. Sumber bunyinya berasal dari tempurung kelapa yang berfungsi sebagai pengatur nada. Dimainkan saat upacara adat masyarakat Dayak Kenyah (Koleksi Museum Mulawarman Kalimantan Timur), Sedangkan Keledi dibuat dari buah labu yang sudah tua kemudian dikeluarkan isinya, direndam selama satu bulan dan selanjutnya dikeringkan (Koleksi Museum Negeri Prov. Kalimantan Barat)

10. FUU
Fuu adalah alat music tiup dari bahan kayu dan bambu yang di gunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil penduduk dan mengiringi tari-tarian masyarakat suku asmat, Kabupaten merauke provinsi Papua.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDv9fuQz58qvaq2Nql8b-Q0ZALOKXr_hd7b6dVL92l-_Ur1pflRX_F-0og1ygGJJYJFvRM-wz5L1aC2Tu0WuTQz0FbHcT9OkD5bci5SAKPiyrUoiWeS312vr7USpUyBIUQqoG8XS74cmRC/s320/fuuu.jpg     



11. Tanjidor
         Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik tiup, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ENzYutrHzMoa53XORlH4X1_YkZG5xlXhajO3ESYIX6gj_ER0gTuiwwJ4yiX6Q2Do8YjZL3FGaJ1McSjezsZ0l9ba6ZmWqrFsOrFzQoeLwNahcmCejnkh59d7O45JXdhZP7cT-5QZPfgd/s320/408739_3831962605946_1888317706_n.jpg








12. Sasando
      Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/80/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Buisciter_van_bamboe_met_klankkast_van_lontarblad_TMnr_A-5383.jpg/330px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Buisciter_van_bamboe_met_klankkast_van_lontarblad_TMnr_A-5383.jpg


13. Angklung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4docSZoAydPnTg3b_Tp7jZnHWuFHBzzIKV-b9tnWK1aCtGIaNFG75ZRLaLmksjf-UXOFAEXAgCCnwLOxWKoA-x9iUdWCB-t33K2XvNRRtcUYXrTsR_zHs2gQnbjeoaytB7HmOA8ETuiaG/s320/307820_3831961805926_1005205_n.jpg         Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.










14. Rebana
      Rebana (Bahasa Jawa: Terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. ini merupakan symbol kota bumiayu .terbuat Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRiihMvWjM2l_ExjVdoHC3mUVpgan0ChnztTeVk8fw4UxTk0uCS_ejr7hX6WMiAmFv3WYhDh3uvTFTHnYfa42ZHBSHreMoK5PmfVugEn-42RsXNOUxDwIJu3ifrj-fJgpx3vXhMVbCY76Y/s320/304476_3831983606471_2120493823_n.jpg












15. Biola
     Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6HcVrRqBVA3RTkynxRkTptypLJk4nHfZEo20-6griRElF_SYSLBolTv1N78CqANsi4XIU11RMeVGp0Yp99uPgIFS0jfoDpa5jxS0FmU0cYW_PjbXB5cVKn6OrJZ3MZBdF_XR7uWcfr73E/s320/P1140765.jpg








16. Kecapi
Kecapi merupakan alat musik petik yang berasal dari Jawa Barat, biasa digunakan sebagai pengiring suling sunda atau dalam musik lengkap, sampai saat ini masih terus dilestarikan dan dijadikan kekayaan seni Sunda yang sangat bernilai bagi masyarakat asli Jawa Barat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8J2KmkLlDy3EvYHLZvXVWMh7_tomIwmFBdEwxTOsOq_ctLsIYyuz3YC-t3Dk9DfdImrDIx34iVK_aos320XhPYbf1seWRtL4519O_JlI07MtpCWghKp0TBnEsVv2qs6hzyvGVlj0u5xQ/s320/kacapi.jpg



17. Calung
       Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcaI56fSXHg-Rv9AtdzqoU-yCMRWSmXMLbDq5Gv7RWdRTCC_GElE86kE0Pf7-wOV9GuFqpJE0HLdcFuR_xDNEQlJGTstOKiMPXk2WloWxFhxS41D4RL7P2Zv4_rHSs54dTLhVoAKw3Jtw/s1600/index.jpeg
18. Saron
 Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan.
Dalam satu set gamelan biasanya punya 4 saron, dan kesemuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicG_fuqxq6tLgq4VgN2BRvvnr_oSNQFsxptm0KBO4wEUKtRQO3Hvyo0CYjr83LhXaKpz2n1gnotsFVEERFhIXwhG8y3tC-aangxPYtQkR0b9gNMrNzdW26CKMTpR5zvacOyNxPEj6iwTo/s320/37-saron-demung.jpg
19. Gula Gending
       Gula gending adalah sejenis jajanan pasar yang biasa dijajakan dari rumah ke rumah. Gula gending yang populer di tahun 90-an ini kini mulai tergeser dengan adanya jajanan yang dijual di toko-toko, supermaket dan beberapa kios yang ada di sekitar rumah.

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ-QSbfpgs-Kzj7eqpJCKz1nJp9_VQ0AMuD643hjs1JxoENVd-kWED9ZD9U



20. Tifa
       Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku dan papua, Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan adalah dengan dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papuamemiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi.


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQC2L577o8jUEmGMsz7DIpCeZGKSJtyKYTavPCypHWumPnj5BvGlg
21. Kolintang
        Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum.


Kulintang 08.jpg


22.  Ceng Ceng
      Ceng-ceng adalah bagian penting dari seperangkat gamelan Bali. Di antara alat gamelan yang lain, dalam satu performa, ceng-ceng memegang peran yang sangat penting.
Ceng-ceng Bali ini juga dikenal dengan sebutan ceng-ceng ricik. Bahan terbuat dari kayu nangka dan tembaga. Terdiri atas 6 (enam) buah logam bundar bagian bawah dan 2 (dua) logam bundar bagian atas. Cara memainkan alat musik tradisional Bali ini adalah dengan cara “memukulkan” bagian tembaga bundar yang atas (berjumbai merah) ke bagian tembaga bundar bawah yang menghadap atas. Sehingga timbullah suara ””ceng-ceng-ceng,…ceng-ceng-ceng,..”… Pemainnya biasanya memegang kedua bagian yang atas dengan menggunakan kedua tanggannya sehingga suaranya nyaring,keras dan khas simbal Bali…
http://kunoantik.com/wp-content/uploads/2011/07/cengceng3-300x261.jpg
LAPORAN
“PAMERAN ALAT MUSIK NUSANTARA”

DI SUSUN OLEH :

KELAS : X-1
http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-prn1/50255_142430355312_6937_n.jpg






SMAN 5 MATARAM (RSBI)
TH.PEL 2012/2013